Edisi pertama

عن أبي هريرة : من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا إلى الجنة( ت ) .صحيح في صحيح الجامع رقم 6298

Dari abu Hurairah : barangsiapa yg menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga. (hadits shahih – shahih al jami’ no 6298)

Fawaid :
من سلك طريقا

Hadits ini adalah keutamaan bagi orang yg keluar menempuh jalan meninggalkan rumahnya, keluarga nya, kesenangan nya, untuk apa ? Tidak lain يلتمس فيه علما untuk mencari ilmu.
Berkata syaikh sulayman arruhayliy dalam kitab al’ilmu wasailuhu watsimaruhu, ini adalah dalil bahwasanya ilmu itu di tempuh untuk mendapatkannya dan di cari, ilmu didapat dengan berusaha keras dan melakukan sebab-sebabnya (sebagaimana penuturan nabi pada hadits ini, dikarenakan ilmu, dia menempuh jalan, yang konsekwensinya ia harus meninggalkan rumahnya, keluarga nya dan kesenangan-kesenangannya).

Maaf penggalan hadits ini tidak didapat bagi orang yg menuntut ilmu lewat rekaman / internet, dsb

سهل الله له طريقا إلى الجنة

Allah mudahkan baginya jalan menuju surga, ini adalah ganjaran yang di dapat orang-orang yang menempuh jalan meninggalkan rumahnya dan kesenangan-kesenangannya untuk menuntut ilmu *(tidak didapat bagi orang yg menuntut ilmu lewat rekaman / internet, dsb)* untuk orang seperti iniAllah memudahkan jalan menuju surga dengan 2 perkara :

1⃣ Dengan dzat ilmu itu sendiri, karena ilmu adalah merupakan jalan dari jalan-jalan menuju surga, barangsiapa menempuh jalan dalam mencari ilmu sungguh ia telah berjalan di jalan-jalannya surga yg akan mengantarkan nya menuju surga.

2⃣ Sesungguhnya barangsiapa yang menempuh jalan dalam mencari ilmu Allah akan mudahkan baginya ibadah, oleh karena itu berkata para masyayikh kami : jika engkau ingin mengetahui keikhlasan mu dalam menuntut ilmu maka lihatlah keadaan mu dalam ibadah jika seseorang itu ikhlas dalam menuntut ilmu Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga dan salah satu jalan dari jalan-jalan menuju surga adalah ibadah.

✏ Ibnu Syakiyakirtiy

📜 Buletin elektronik Ma’had Shahibul Qur’an – Bukittinggi