حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً، وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ
Mengabarkan kepada kami ibnu numayr, mengabarkan kepadaku Ayahku, mengabarkan kepada kami ‘abdul malik, dari ‘atha dari jabir berkata : berkata nabi shalallahu’alayhi wassalam : tidaklah seorang muslim menanam tanaman kecuali apa yang dimakan dari nya (tanaman tersebut) adalah shadaqah dan apa yang dicuri darinya shadaqah, dan apa yang dimakan binatang buas(pemangsa) darinya adalah shadaqah dan apa-apa yang dimakan burung darinya adalah shadaqah dan tidaklah ia di ambil/kurangi/tertimpa sesuatu berkurang (hasil tanaman tersebut) melainkan ia adalah shadaqah (bagi si penanam)
(HR muslim : 1552)
Fawaid hadits:
- Apa pun yang menimpa petani dari tanamannya adalah kebaikan, jika hasil panennya banyak maka itu baik baginya jika berkurang karena musibah itupun baik juga baginya
- Salah satu bentuk keutamaan pekerjaan bertani
- Besarnya ganjaran yang didapat para petani, bahkan ia mendapatkan pahal dari hasil tanaman nya yg dicuri, di makan hewa atau tertimpa musibah sehingga berkurang hasil panennya walaupun dia sedan tidur, dan kegiatan lainnya yang bukan ibadah (tentu saja dengan sabar nya ia menerima ketetapan Allah tidak menggerutu atas ketetapan Allah yang dia terima untuk hasil tanamannya).
📺 Risalah elektronikiyah Yayasan Shahibul Qur’an wa Sunnah